Think Globally Act Locally
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Sebenarnya judul dari tulisan saya kali ini
adalah judul seminar yang tadi saya ikuti di kampus saya. Arti judul itu
sendiri ialah Berpikir secara global bertindak lokal, seminar
yang saya hadiri saat ini adalah seminar yang membahas tentang lingkungan
hidup, terutama untuk tanaman dan juga pengeloaan sampah plastik.
Diseminar tadi sang pemateri menyampaikan bahwa sekarang
ini tanaman semakin sedikit dan itu berdampak buruk bagi lingkungan dan manusia
itu sendiri. Misalnya saja pada penduduk nauro, pada umumnya penduduk nauro
memiliki kepercayaan bahwa seseorang yang makannya semakin banyak maka orang
tersebut dianggap semakin mulia, sehingga sejak kecil mereka di berikan makan
berlebih. Awalnya mereka hanya memakan makanan yang berasal dari tumbuhan-tumbuhan
sehingga tubuhnya menjadi sehat dan kepercayaan itu menjadi benar, namun ketika
terjadi pemanasan global maka tumbuhan-tumbuhanpun semakin sedikit, sehingga orang-orang
nauro memakan makanan fast food (cepat saji), yang memiliki kandungan lemak
berlebih, sehingga saat ini tercatat 95% orang nauro mengalami obesitas.
Ada juga hal-hal yang menyebabkan meningkatnya
pemanasan global yaitu dengan berkurangnya tanaman-tanaman akibat dari semakin
maraknya pembangun-pembangunan di kota-kota besar maupun di daerah terpencil
sehingga banyak terjadi pembukaan lahan, secara besar-besaran. Dan hal ini mengakitbatkan
banyak pohon-pohon yang ditebang dan pemanasan global semakin panas, dan suhu
bumi semakin panas.
Sebenarnya masalah seperti ini memiliki beberapa
alternative misalnya dengan cara bekerja sama dengan pemerintah. Dengan adanya kerja
sama ini maka pemerintah akan berusaha untuk menjaga hutan-hutan dengan
mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang mengatur penebangan pohon, sehingga
semakin minimnya resiko pembukaan lahan. Lalu langkah kedua adalah dengan cara
memberikan kepemilikan swasta maupun pribadi kepada seseorang atau lembaga tertentu,
dengan adanya kepemilikan swasta maupun pribadi ini maka orang yang merasa
memiliki hak akan hutan itu akan memberikan tanggung jawab yang penuh terhadap
hutan itu, sehingga jika terjadi perusakan hutan, pemerintah dapat mengetahui
siapa pihak yang wajib di salahkan, sehingga orang tersebut tidak akan menebang
pohon yang ada di dalam hutan pribadi nya itu sendiri dan tidak akan membiarkan
orang lain menebangnya. Sedangkan dari sisi ekonomis nya sendiri orang itu akan
terus memperhitungkan keuntungan pribadi yaitu dengan memamfaatkan hutan itu semaksimal
mungkin dan hanya akan menebang pohon yang sudah tua atau sudah tidak produktif
lagi.
Sedangkan untuk sampah plastik sendiri belum ada
solusi yang praktis untuk mengatasinya, namun hal yang paling bisa dilakukan
adalah dengan adanya kebijakan pemerintah, karena setiap aturan yang berlaku di
masyarakat itu bergantung kepada kebijakan pemerintah yang berlaku disana,
sehingga mau tidak mau masyarakat akan mengikuti kebijakan itu. Kita ambil
contoh yaitu yang terjadi sekarang ini, dengan diberlakukannya plastik prabayar
di market-market tertentu, maka penggunaan kantong plastik akan semakin menurun
karena khalayak umum atau masyarakat pada umumnya akan memperhitungkan tentang
nilai ekonomis plastik brabayar yang akan dibelinya itu, sehingga minat akan
kantong plastik dalam masyarakat akan berkurang. Kebijakan-kebijakan seperti
inilah yang bisa membuat berkurangnya sampah kantong plastik, sehingga pemanasan
global bisa dihindari dan di cegah sedini mungkin.
Kita sendiripun harus mengetahui bahwa semua
bahan plastik itu sulit untuk diuraikan, butuh waktu sekitar 100 tahun untuk
menguraikan sebuah plastik. Hal ini berarti dalam waktu 100 tahun hanya ada 1
buah kantong plastik yang dapat terurai, padahal sekarang saja hampir setiap
harinya semua orang membuang lebih dari 1 plastik, sehingga semakin hari
penumpukan plastik semakin banyak sedang penguraiannya hanya 1 saja. Akibat dari
penumpukan plastik itu adalah akan membuat tanah menjadi tidak subur, dikarenakan
air dan zat-zat hara yang berguna untuk tumbuhan tidak dapat masuk ke dalam
tanah karena terhalang plastik-plastik yang menumpuk itu. Sehingga probabilitas
tumbuhan untuk tumbuh semakin sedikit, dan mengakibatkan pemanasan global
semakin meningkat.
Jenis-jenis plastik digolongkan menjadi 7, yaitu
:
Ilustrasi: Ragam jenis plastik dan penggunaannya (FOTO: gbpyrolysis.com)
1. PET/PETE
(poly ethylene terephthalate)
Lambang ini dipakai untuk botol plastik dengan
karakter berwarna jernih/transparan/tembus pandang (seperti botol air mineral)
dan direkomendasikan hanya sekali pakai. Penggunaannya untuk botol plastik,
container minuman, botol minyak sayur dan tempat makan ovenproof. PET dapat
didaur ulang menjadi pakaian, furniture, karpet dan container baru. Namun,
kandungan antimoni trioksida dalam botol PET membuat pengolah botol ekstra
hati-hati, karena abu/udara ini menyebabkan iritasi kulit, iritasi saluran
pernafasan dan masalah kesuburan.
2.
HDPE (High
Density Poly Ethylene)
Jenis
plastik ini digunakan untuk botol susu yang berwarna putih susu, galon air
minum, dan lain-lain. Plastik jenis ini digunakan untuk botol detergen/pemutih,
botol oli, botol jus, tempat mentega, kotak sereal dan kantong sampah. Karakter
plastik HDPE ini adalah lebih kuat, keras, buram dan tahan suhu tinggi sehingga
mampu mencegah reaksi kimia antara kemasan dengan makanan dan lebih aman
digunakan. Plastik jenis ini dapat didaur ulang menjadi container, lantai
keramik, pipa drainase dan ourdoor meubel.
3. PVC (Poly
Vinyl Chloride)
PVC (poly
vinyl chloride), dengan kode berwarna merah, adalah jenis plastik untuk membuat
kontainer dan botol deterjen/minyak goreng, jendela, pipa saluran, kawat
jacketing, dan bungkus makanan cerah. Plastik ini dapat di daur ulang biasanya
untuk membuat mudflaps, lantai, dan tikar/keset.
4. LDPE (Low
Density Poly Ethylene)
Plastik ini
bertipe cokelat (thermoplastik/dibuat dari minyak bumi). Plastik LDPE dipakai
sebagai plastik kemasan, tas, tong sampah, bahkan bahan bangunan. Plastik ini
dapat didaur ulang dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia.
5. PP (Poly
Propylene)
Karakteristik
plastik PP adalah lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah,
ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup
mengkilap. Jenis PP (poly propylene) ini adalah pilihan bahan plastik terbaik,
terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan,
tutup botol air mineral, botol saus dan terpenting botol minum untuk bayi.
Plastik PP dapat didaur ulang.
6. PS (Poly Styrene)
PS (Poly Styrene) dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, pembungkus dan lain-lain. Poly Styrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke makanan ketika terjadi kontak. Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen yang berakibat pada masalah reproduksi, gangguan pertumbuhan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (sebaiknya dihindari) karena mengeluarkan api berwarna kuning-jingga dan meninggalkan jelaga.
7. Lainnya.
Jenis plastik lainnya ada 4 jenis, yaitu SAN (Styrene acrylonitrile), ABS (acrylonitrile butadiene styrene), PC (poly carbonate), dan Nylon. Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan. SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan. Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi. ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan bongkar pasang kotak-kotakan dan pipa. Sedangkan PC ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita (sippy cup), botol minum, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula.
Dan semua jenis-jenis plastik ini sangat sulit terurai, sehingga alangkah baiknya jika kita meminimalisir penggunaan plastik dan mampu mendaur ulang sampah-sampah plastik, agar tidak mencemari lingkungan dan resiko pemanasan global semakin menipis.
Sekian tulisan saya hari ini tentang seminar yang saya ikuti, besar harapan saya agar dengan adanya langkah-langkah yang jelas dan pasti membuat pemanasan global dapat dicegah dan diatasi.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
No comments:
Post a Comment