Wednesday, 23 March 2016

Think Globally Act Locally


Think Globally Act Locally

 
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

            Sebenarnya judul dari tulisan saya kali ini adalah judul seminar yang tadi saya ikuti di kampus saya. Arti judul itu sendiri ialah Berpikir secara global bertindak lokal, seminar yang saya hadiri saat ini adalah seminar yang membahas tentang lingkungan hidup, terutama untuk tanaman dan juga pengeloaan sampah plastik.

         Diseminar tadi sang pemateri menyampaikan bahwa sekarang ini tanaman semakin sedikit dan itu berdampak buruk bagi lingkungan dan manusia itu sendiri. Misalnya saja pada penduduk nauro, pada umumnya penduduk nauro memiliki kepercayaan bahwa seseorang yang makannya semakin banyak maka orang tersebut dianggap semakin mulia, sehingga sejak kecil mereka di berikan makan berlebih. Awalnya mereka hanya memakan makanan yang berasal dari tumbuhan-tumbuhan sehingga tubuhnya menjadi sehat dan kepercayaan itu menjadi benar, namun ketika terjadi pemanasan global maka tumbuhan-tumbuhanpun semakin sedikit, sehingga orang-orang nauro memakan makanan fast food (cepat saji), yang memiliki kandungan lemak berlebih, sehingga saat ini tercatat 95% orang nauro mengalami obesitas.

       Ada juga hal-hal yang menyebabkan meningkatnya pemanasan global yaitu dengan berkurangnya tanaman-tanaman akibat dari semakin maraknya pembangun-pembangunan di kota-kota besar maupun di daerah terpencil sehingga banyak terjadi pembukaan lahan, secara besar-besaran. Dan hal ini mengakitbatkan banyak pohon-pohon yang ditebang dan pemanasan global semakin panas, dan suhu bumi semakin panas. 

       Sebenarnya masalah seperti ini memiliki beberapa alternative misalnya dengan cara bekerja sama dengan pemerintah. Dengan adanya kerja sama ini maka pemerintah akan berusaha untuk menjaga hutan-hutan dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang mengatur penebangan pohon, sehingga semakin minimnya resiko pembukaan lahan. Lalu langkah kedua adalah dengan cara memberikan kepemilikan swasta maupun pribadi kepada seseorang atau lembaga tertentu, dengan adanya kepemilikan swasta maupun pribadi ini maka orang yang merasa memiliki hak akan hutan itu akan memberikan tanggung jawab yang penuh terhadap hutan itu, sehingga jika terjadi perusakan hutan, pemerintah dapat mengetahui siapa pihak yang wajib di salahkan, sehingga orang tersebut tidak akan menebang pohon yang ada di dalam hutan pribadi nya itu sendiri dan tidak akan membiarkan orang lain menebangnya. Sedangkan dari sisi ekonomis nya sendiri orang itu akan terus memperhitungkan keuntungan pribadi yaitu dengan memamfaatkan hutan itu semaksimal mungkin dan hanya akan menebang pohon yang sudah tua atau sudah tidak produktif lagi. 

         Sedangkan untuk sampah plastik sendiri belum ada solusi yang praktis untuk mengatasinya, namun hal yang paling bisa dilakukan adalah dengan adanya kebijakan pemerintah, karena setiap aturan yang berlaku di masyarakat itu bergantung kepada kebijakan pemerintah yang berlaku disana, sehingga mau tidak mau masyarakat akan mengikuti kebijakan itu. Kita ambil contoh yaitu yang terjadi sekarang ini, dengan diberlakukannya plastik prabayar di market-market tertentu, maka penggunaan kantong plastik akan semakin menurun karena khalayak umum atau masyarakat pada umumnya akan memperhitungkan tentang nilai ekonomis plastik brabayar yang akan dibelinya itu, sehingga minat akan kantong plastik dalam masyarakat akan berkurang. Kebijakan-kebijakan seperti inilah yang bisa membuat berkurangnya sampah kantong plastik, sehingga pemanasan global bisa dihindari dan di cegah sedini mungkin. 

       Kita sendiripun harus mengetahui bahwa semua bahan plastik itu sulit untuk diuraikan, butuh waktu sekitar 100 tahun untuk menguraikan sebuah plastik. Hal ini berarti dalam waktu 100 tahun hanya ada 1 buah kantong plastik yang dapat terurai, padahal sekarang saja hampir setiap harinya semua orang membuang lebih dari 1 plastik, sehingga semakin hari penumpukan plastik semakin banyak sedang penguraiannya hanya 1 saja. Akibat dari penumpukan plastik itu adalah akan membuat tanah menjadi tidak subur, dikarenakan air dan zat-zat hara yang berguna untuk tumbuhan tidak dapat masuk ke dalam tanah karena terhalang plastik-plastik yang menumpuk itu. Sehingga probabilitas tumbuhan untuk tumbuh semakin sedikit, dan mengakibatkan pemanasan global semakin meningkat. 

Jenis-jenis plastik digolongkan menjadi 7, yaitu : 
Ilustrasi: Ragam jenis plastik dan penggunaannya (FOTO: gbpyrolysis.com) 

1. PET/PETE (poly ethylene terephthalate) 
          Lambang ini dipakai untuk botol plastik dengan karakter berwarna jernih/transparan/tembus pandang (seperti botol air mineral) dan direkomendasikan hanya sekali pakai. Penggunaannya untuk botol plastik, container minuman, botol minyak sayur dan tempat makan ovenproof. PET dapat didaur ulang menjadi pakaian, furniture, karpet dan container baru. Namun, kandungan antimoni trioksida dalam botol PET membuat pengolah botol ekstra hati-hati, karena abu/udara ini menyebabkan iritasi kulit, iritasi saluran pernafasan dan masalah kesuburan.

2. HDPE (High Density Poly Ethylene)  
        Jenis plastik ini digunakan untuk botol susu yang berwarna putih susu, galon air minum, dan lain-lain. Plastik jenis ini digunakan untuk botol detergen/pemutih, botol oli, botol jus, tempat mentega, kotak sereal dan kantong sampah. Karakter plastik HDPE ini adalah lebih kuat, keras, buram dan tahan suhu tinggi sehingga mampu mencegah reaksi kimia antara kemasan dengan makanan dan lebih aman digunakan. Plastik jenis ini dapat didaur ulang menjadi container, lantai keramik, pipa drainase dan ourdoor meubel.  

 3. PVC (Poly Vinyl Chloride) 
        PVC (poly vinyl chloride), dengan kode berwarna merah, adalah jenis plastik untuk membuat kontainer dan botol deterjen/minyak goreng, jendela, pipa saluran, kawat jacketing, dan bungkus makanan cerah. Plastik ini dapat di daur ulang biasanya untuk membuat mudflaps, lantai, dan tikar/keset.  

      4. LDPE (Low Density Poly Ethylene)
            Plastik ini bertipe cokelat (thermoplastik/dibuat dari minyak bumi). Plastik LDPE dipakai sebagai plastik kemasan, tas, tong sampah, bahkan bahan bangunan. Plastik ini dapat didaur ulang dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia.

      5. PP (Poly Propylene)  
Karakteristik plastik PP adalah lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Jenis PP (poly propylene) ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, tutup botol air mineral, botol saus dan terpenting botol minum untuk bayi. Plastik PP dapat didaur ulang.




6. PS (Poly Styrene)
         PS (Poly Styrene) dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, pembungkus dan lain-lain. Poly Styrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke makanan ketika terjadi kontak. Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen yang berakibat pada masalah reproduksi, gangguan pertumbuhan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (sebaiknya dihindari) karena mengeluarkan api berwarna kuning-jingga dan meninggalkan jelaga.

7. Lainnya.

        Jenis plastik lainnya ada 4 jenis, yaitu SAN (Styrene acrylonitrile), ABS (acrylonitrile butadiene styrene), PC (poly carbonate), dan Nylon. Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan. SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan. Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi. ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan bongkar pasang kotak-kotakan dan pipa. Sedangkan PC ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita (sippy cup), botol minum, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula. 


        Dan semua jenis-jenis plastik ini sangat sulit terurai, sehingga alangkah baiknya jika kita meminimalisir penggunaan plastik dan mampu mendaur ulang sampah-sampah plastik, agar tidak mencemari lingkungan dan resiko pemanasan global semakin menipis. 

        Sekian tulisan saya hari ini tentang seminar yang saya ikuti, besar harapan saya agar dengan adanya langkah-langkah yang jelas dan pasti membuat pemanasan global dapat dicegah dan diatasi. 



Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

No comments:

Post a Comment